Tutorial Install Ubuntu Dual Boot dengan Windows 10/11 Tanpa Kehilangan Data

Tertarik menjajal Ubuntu, sistem operasi open-source yang populer, tapi masih sayang dengan Windows 10 atau 11 yang sudah nyaman digunakan? Jangan khawatir! Anda bisa merasakan keduanya secara bersamaan dengan metode dual boot. Artikel ini akan memandu Anda secara lengkap dan aman, langkah demi langkah, tentang cara install Ubuntu dual boot dengan Windows 10 atau 11 tanpa perlu khawatir kehilangan data penting.
Mengapa Dual Boot Ubuntu dengan Windows?
Sebelum masuk ke tutorial, mari kita bahas mengapa dual boot bisa menjadi pilihan yang menarik:
- Mencoba Sistem Operasi Baru: Dual boot memberi Anda kesempatan untuk mencoba dan mempelajari Ubuntu tanpa harus menghapus Windows yang sudah Anda kenal.
- Fleksibilitas: Anda bisa memilih sistem operasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda saat itu. Misalnya, menggunakan Windows untuk bermain game dan Ubuntu untuk pengembangan perangkat lunak.
- Mengembangkan Perangkat Lunak: Banyak developer lebih memilih lingkungan Linux (seperti Ubuntu) untuk pengembangan karena ketersediaan tools dan libraries yang lebih lengkap.
- Memulihkan Sistem: Jika salah satu sistem operasi mengalami masalah, Anda masih bisa mengakses data Anda melalui sistem operasi yang lain.
Persiapan Sebelum Memulai Install Ubuntu Dual Boot
Sebelum memulai proses instalasi, ada beberapa persiapan penting yang perlu Anda lakukan agar prosesnya berjalan lancar dan aman:
1. Backup Data Penting
Meskipun tutorial ini dirancang untuk menghindari kehilangan data, selalu bijaksana untuk melakukan backup data penting Anda terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan hard drive eksternal, cloud storage, atau media penyimpanan lainnya. Ini adalah langkah pencegahan terbaik jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.
2. Download ISO Ubuntu
Unduh file ISO Ubuntu versi terbaru dari situs resminya. Pastikan Anda memilih versi yang sesuai dengan arsitektur komputer Anda (biasanya 64-bit). Anda bisa mengunduhnya di sini: https://ubuntu.com/download/desktop
3. Buat Bootable USB Drive
Setelah mengunduh file ISO Ubuntu, Anda perlu membuat bootable USB drive. Bootable USB drive ini akan digunakan untuk menjalankan installer Ubuntu. Ada beberapa tools yang bisa Anda gunakan untuk membuat bootable USB drive, di antaranya:
- Rufus: Tool yang ringan dan mudah digunakan. Cocok untuk pemula.
- Etcher: Tool yang memiliki tampilan antarmuka yang modern dan mendukung berbagai sistem operasi.
- UNetbootin: Tool yang cukup populer dan tersedia untuk Windows, Linux, dan mac OS.
Pilih salah satu tool di atas, lalu ikuti petunjuknya untuk membuat bootable USB drive dari file ISO Ubuntu yang sudah Anda unduh.
4. Siapkan Ruang Kosong di Hard Drive
Untuk menginstall Ubuntu, Anda membutuhkan ruang kosong di hard drive Anda. Idealnya, siapkan minimal 20GB ruang kosong, tetapi disarankan untuk memberikan lebih banyak (40GB atau lebih) jika Anda berencana menggunakan Ubuntu untuk aktivitas yang lebih berat seperti pengembangan atau editing video.
Berikut cara membuat ruang kosong di hard drive Anda:
- Buka Disk Management di Windows. Anda bisa mencarinya di Start Menu atau dengan menekan tombol Windows + R, lalu ketik diskmgmt.msc dan tekan Enter.
- Identifikasi partisi yang ingin Anda kecilkan (biasanya partisi C:).
- Klik kanan pada partisi tersebut, lalu pilih Shrink Volume.
- Masukkan jumlah ruang yang ingin Anda kecilkan (dalam MB). Misalnya, untuk membuat ruang kosong sebesar 40GB, masukkan 40000.
- Klik Shrink.
Setelah proses shrink selesai, Anda akan melihat ruang kosong (Unallocated space) di Disk Management.
5. Nonaktifkan Fast Startup di Windows
Fast Startup adalah fitur di Windows yang mempercepat proses booting, tetapi terkadang bisa menyebabkan masalah saat dual booting dengan sistem operasi lain. Sebaiknya nonaktifkan fitur ini sebelum menginstall Ubuntu.
Berikut cara menonaktifkan Fast Startup:
- Buka Control Panel.
- Pilih Power Options.
- Klik Choose what the power buttons do.
- Klik Change settings that are currently unavailable.
- Hilangkan centang pada Turn on fast startup (recommended).
- Klik Save changes.
6. Periksa Boot Mode (UEFI atau Legacy)
Penting untuk mengetahui apakah komputer Anda menggunakan boot mode UEFI atau Legacy (BIOS). Informasi ini akan berguna saat Anda mengatur boot order di BIOS/UEFI.
Berikut cara memeriksanya:
- Tekan tombol Windows + R, lalu ketik msinfo32 dan tekan Enter.
- Cari baris BIOS Mode. Nilainya akan menunjukkan apakah komputer Anda menggunakan UEFI atau Legacy.
Jika komputer Anda menggunakan UEFI, pastikan Secure Boot dinonaktifkan di BIOS/UEFI. Secure Boot adalah fitur keamanan yang mencegah sistem operasi yang tidak terpercaya untuk booting. Namun, terkadang Secure Boot bisa menyebabkan masalah saat menginstall Ubuntu.
Proses Instalasi Ubuntu Dual Boot
Setelah semua persiapan selesai, kita bisa mulai proses instalasi Ubuntu dual boot.
1. Boot dari USB Drive
Masukkan bootable USB drive yang sudah Anda buat ke komputer Anda. Restart komputer Anda, lalu masuk ke BIOS/UEFI dengan menekan tombol yang sesuai (biasanya Del, F2, F12, atau Esc). Tombol yang tepat bisa berbeda-beda tergantung merek dan model komputer Anda. Lihat manual komputer Anda jika Anda tidak yakin.
Di BIOS/UEFI, cari menu boot order atau boot priority, lalu atur USB drive sebagai perangkat boot pertama. Simpan perubahan dan keluar dari BIOS/UEFI. Komputer Anda akan boot dari USB drive.
2. Memulai Installer Ubuntu
Setelah boot dari USB drive, Anda akan melihat menu GRUB Ubuntu. Pilih Try Ubuntu atau Install Ubuntu. Jika Anda memilih Try Ubuntu, Anda bisa mencoba Ubuntu tanpa menginstallnya terlebih dahulu. Jika Anda memilih Install Ubuntu, Anda akan langsung masuk ke proses instalasi.
3. Memilih Bahasa dan Layout Keyboard
Pada langkah pertama installer, Anda akan diminta untuk memilih bahasa dan layout keyboard. Pilih sesuai dengan preferensi Anda.
4. Memilih Tipe Instalasi
Ini adalah langkah penting. Pilih opsi Install Ubuntu alongside Windows Boot Manager. Opsi ini akan secara otomatis mendeteksi partisi Windows Anda dan membuat partisi baru untuk Ubuntu di ruang kosong yang sudah Anda siapkan sebelumnya.
Penting: Jangan memilih opsi Erase disk and install Ubuntu. Opsi ini akan menghapus semua data di hard drive Anda dan menginstall Ubuntu secara tunggal.
Jika Anda ingin mengatur partisi secara manual, Anda bisa memilih opsi Something else. Namun, opsi ini lebih ditujukan untuk pengguna yang lebih berpengalaman. Jika Anda pemula, sebaiknya pilih opsi Install Ubuntu alongside Windows Boot Manager.
5. Mengatur Partisi
Jika Anda memilih opsi Install Ubuntu alongside Windows Boot Manager, installer akan secara otomatis mengatur partisi untuk Anda. Anda hanya perlu mengkonfirmasi pengaturan tersebut.
Jika Anda memilih opsi Something else, Anda perlu membuat partisi secara manual. Anda membutuhkan minimal dua partisi:
- Partisi root (/): Tempat sistem operasi Ubuntu akan diinstall. Berikan minimal 20GB ruang.
- Partisi swap: Digunakan sebagai virtual memory. Ukurannya bisa sama dengan RAM Anda atau sedikit lebih besar.
Anda juga bisa membuat partisi home (/home) terpisah untuk menyimpan file-file pribadi Anda. Ini akan memudahkan Anda untuk mengupgrade atau menginstall ulang Ubuntu di masa mendatang tanpa kehilangan data Anda.
Pastikan Anda memilih Ext4 sebagai filesystem untuk partisi root dan home, dan swap sebagai filesystem untuk partisi swap.
6. Memilih Lokasi
Pilih lokasi Anda. Ini akan digunakan untuk mengatur zona waktu sistem Anda.
7. Membuat Akun Pengguna
Buat akun pengguna untuk Ubuntu. Masukkan nama Anda, nama komputer, username, dan password. Anda juga bisa memilih apakah Anda ingin login secara otomatis atau tidak.
8. Proses Instalasi
Setelah semua pengaturan selesai, proses instalasi akan dimulai. Proses ini bisa memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan komputer Anda.
9. Restart Komputer
Setelah proses instalasi selesai, Anda akan diminta untuk restart komputer Anda. Cabut USB drive sebelum restart.
Mengatur Boot Order
Setelah restart, Anda akan melihat menu GRUB bootloader. GRUB adalah bootloader yang memungkinkan Anda untuk memilih sistem operasi mana yang ingin Anda jalankan (Windows atau Ubuntu).
Secara default, GRUB akan menampilkan menu pilihan selama beberapa detik. Jika Anda tidak memilih apa-apa, GRUB akan otomatis menjalankan sistem operasi yang terakhir dipilih.
Anda bisa mengatur boot order di BIOS/UEFI jika Anda ingin Windows menjadi sistem operasi default. Masuk ke BIOS/UEFI seperti yang dijelaskan sebelumnya, lalu atur Windows Boot Manager sebagai perangkat boot pertama.
Jika Anda tertarik dengan hardware komputer, Anda bisa cek disini.
Tips dan Trik
- Update Ubuntu secara berkala: Setelah menginstall Ubuntu, pastikan Anda melakukan update sistem secara berkala untuk mendapatkan perbaikan bug dan fitur terbaru. Anda bisa melakukan update melalui Software Updater atau melalui terminal dengan perintah
sudo apt update && sudo apt upgrade
. - Install driver yang diperlukan: Ubuntu biasanya sudah menyediakan driver untuk sebagian besar hardware. Namun, terkadang Anda perlu menginstall driver tambahan secara manual, terutama untuk kartu grafis atau perangkat nirkabel.
- Jelajahi software center: Ubuntu Software Center menyediakan berbagai macam aplikasi yang bisa Anda install secara gratis. Jelajahi software center dan temukan aplikasi-aplikasi yang berguna untuk Anda.
- Bergabung dengan komunitas Ubuntu: Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah, jangan ragu untuk bertanya di forum atau milis komunitas Ubuntu. Komunitas Ubuntu sangat ramah dan membantu.
Mengatasi Masalah Umum
Berikut adalah beberapa masalah umum yang mungkin Anda hadapi saat menginstall Ubuntu dual boot dan cara mengatasinya:
- Tidak bisa boot dari USB drive: Pastikan USB drive Anda sudah dibuat dengan benar dan boot order di BIOS/UEFI sudah diatur dengan benar.
- Tidak bisa melihat partisi Windows saat instalasi: Pastikan Fast Startup di Windows sudah dinonaktifkan.
- GRUB tidak muncul setelah instalasi: Coba boot repair menggunakan bootable USB drive Ubuntu. Pilih opsi Try Ubuntu, lalu buka terminal dan jalankan perintah
sudo apt-get install -y --reinstall grub-efi
diikuti dengansudo update-grub
. - Masalah dengan driver: Cari driver yang sesuai di internet atau di situs web produsen hardware Anda.
Selamat! Anda sekarang sudah berhasil menginstall Ubuntu dual boot dengan Windows 10 atau 11. Sekarang Anda bisa menikmati fleksibilitas dan keunggulan dari kedua sistem operasi ini. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menjelajahi fitur-fitur yang ditawarkan oleh Ubuntu. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam proses instalasi Ubuntu dual boot.
Posting Komentar untuk "Tutorial Install Ubuntu Dual Boot dengan Windows 10/11 Tanpa Kehilangan Data"
Posting Komentar
Berikan komentar anda